Inilah Yang Dimaksud Dengan Beton Normal

Inilah Yang Dimaksud Dengan Beton Normal - Mitra CDI. Definisi  atau pengertian beton secara umum ialah suatu material yang semisal dengan batu tetapi dibuat dari suatu campuran dengan perbandingan tertentu; dari kerikil, pasir, semen, serta agregat lainnya, juga air untuk membuat campuran tersebut menjadi semakin keras untuk kemudian dicetak sesuai ukuran dan bentuk yang dikehendaki. Semen dan air tersebut kemudian akan berkaitan secara kimiawi untuk mengikat partikel agregat tersebut agar menjadi massa yang padat.

Beton normal Adukan beton normal

Untuk mendapatkan beton dalam beragam variasi sifat juga kekuatannya, dapat diperoleh dengan mengatur pembentuknya yaitu dengan mencampur material tersebut di atas dengan perbandingan yang dikehendaki. Sementara yang dimaksud dengan beton normal adalah beton yang beratnya mencapai 2200 – 2500 kg/m3 dengan bahan campuran berupa agregat alam yang dipecah atau tidak serta tanpa bahan tambahan.

Bahan Utama Beton Normal

Lainnya: Cara Memilih Material Bangunan yang Bagus

Untuk kuat tekan beton normal sesuai persyaratan (f’c) adalah kuat tekan beton yang dirumuskan oleh perencana struktur. Biasanya untuk mengukur kekuatannya dites dengan menggunakan benda uji yang berbentuk tabung dengan diameter 150 mm dan tinggi 300 mm atau kubus 150 mm X 150 mm X 150 mm. perangkat ini digunakan pada pengujian struktur beton serta dinyatakan dalam satuan MPa atau MegaPaskal. Berikut Sifat fisika serta bahan dasar dari beton normal: Berat Satuan: (sesuai dengan dari PPURG’87) > Kerikil                        = 1500 kgf/m3 > Semen           = 1250 kgf/m3 > Pasir              = 1500 kgf/m3 > Air                 = 1000 kgf/m3 Berat Jenis :(sesuai dengan angka kisaran hasil pengujian material) > Kerikil                        = 2,5 > Air                 = 1 > Pasir              = 2,5 > Semen           = 3,15

Perbedaan Spek Beton Normal dan Khusus

Perbedaan beton normal dengan beton khusus adalah pada materi penyusunnya, metode penyampurannya, serta metode pelaksanaannya. Untuk beton khusus sering pula disebut dengan istilah mix design dengan dasar perbandingan berat yang tak terlihat sementara untuk  perbandingan volume bisa dilihat.

Yang sering menjadi permasalahan di lapangan adalah sulitnya menerapkan sebuah hasil perencanaan yang berbentuk angka-angka dari hasil analisa kebutuhan material dalam satuan berat. Untuk menyelesaikan masalah tersebut memang lebih direkomendasikan untuk mengonversikan analisa perencanaan ke dalam satuan volume agar lebih mudah dalam proses pencampuran. Ini  karena volume adalah salah satu ukuran yang mudah dilihat. Misalnya seember pasir dan seember semen bisa saja jumlahnya tampak sama tetapi tentu beratnya berbeda. Dengan demikian dibutuhkan analisa lanjutan yang awalnya campuran tersebut berdasarkan satuan berat yang kemudian diubah menjadi satuan volume.

Kita tentu sudah cukup mengenal perbandingan volume campuran beton 1 semen : 2 pasir : 3 kerikil yang sering dijumpai di lapangan untuk beton yang tak membutuhkan ketahanan tinggi. Pada kasus lainnya keadaan di lapangan menginginkan perubahan volume campuran yang awalnya 1 : 2 : 3 menjadi 1 : 1.5 : 2. Ini terjadi karena kepentingan struktur dan kadang dalam sebuah perencanaan tak sesuai dengan analisa yang berlaku sehingga sulit untuk diterapkan. Bisa terjadi suatu campuran beton dalam satuan berat ternyata setelah dilakukan pemeriksaan volume, hasilnya keliru karena tak menghasilkan 1 M3.

Lainnya: Distributor Bahan Bangunan Terlengkap Terpercaya Terjangkau