Bahan Material Pengganti Semen Orang Sudan - Mitra CDI. Kali ini kami akan berbagi cerita yang lain dari biasanya, cerita ini terinspirasi dari pengalaman pribadi kami (penulis), selama menempuh kuliah di International University of Africa (IUA) Sudan, sebelum berkhidmat di CDI. Artikel kami kali ini, kami beri judul “Bahan Material Pengganti Semen Orang Sudan”. Semoga bermanfaat untuk anda semua.
Semen bukan bahan material perekat satu-satunya.
Bila berbicara tentang Material Pengganti Semen, Sampai saat ini belum ada bahan material lain yang menyamai kualitas rekatnya dengan semen, material perekat dan pengeras unutuk campuran pasir dan spilit ini masih menjadi primadona di indonesia bahkan didunia. Ketika saya belum berkecimpung di dunia konstruksi, pengetahuan saya tentang material pengganti semen hanyalah batu kapur dan bata merah saja, berbeda ketika saya sudah belajar banyak tentang dunia konstruksi, ternyata ada beberapa material yang sudah digunakan manusia semenjak dahulu sebelum munculnya produk semen, baik di indonesia atau di belahan dunia lainnya.
Kondisi alam penyebab manusia tidak bergantuang pada material semen.
Saya ingin berbagi sedikit pengalaman ketika saya masih kuliah di salah satu negara arab yang tandus dan gersang, negara tersebut adalah Sudan. Sudan merupakan negara Afrika yang berbahasa resmi bahasa arab, letaknya bersebelahan langsung dengan negeri firaun (Mesir). Sebelum saya menginjakan kaki di tanah gersang nan tandus atau biasa orang-orang menamainya dengan gurun pasir, tidak pernah terbayang bentuk atau model bangunan rumah penduduk yang tinggal disana. Apalagi negara yang masih terbelakang seperti Sudan, walaupun letaknya berdampingan dengan negara yang cukup berkembang Mesir, Sudan masih tertinggal jauh dari negara-negara Arab lainnya. Banyak perbedaan dalam hal budaya termasuk juga konstruksi bangunan antara Sudan dengan indonesia. Salah satu hal yang mempengaruhi konstruksi bangunan di Sudan tersebut adalah Cuaca panas yang melebihi 45 derajat dan dingin yang bisa mencapai 7 derajat celcius. Mayoritas bangunan Rumah tinggal di Sudan, hanya bangunan berbentuk kotak saja, luas bangunan rumahnya tidaklah lebih besar dari pekarangannya, dengan ciri khasnya pagar tanah yang sama tingginya dengan rumah mereka, dan tebalnya tembok rumah yang rata-rata lebih dari 1 meter, menurut cerita yang saya ketahui, tebalnya dinding rumah yang rata-rata 1 meter itu bertujuan agar ketika musim panas atau dingin tiba, panas dan dingin tidak menembus ke dalam rumah mereka.
Bahan Material Pengganti Semen Orang Sudan
Kotoran keledai sebagai material pengganti semen orang Sudan.
Material pasir di Sudan sangatlah banyak, melimpah dan murah harganya; karena material pasir di sekeliling rumah-rumah mereka, bisa dijadikan bahan material untuk membangun rumah-rumah mereka. Pembangunan rumah di sudan tidak banyak yang memakai semen sebagai campuran pasir dan spilit, di samping harganya yang mahal, masyarakat Sudanpun lebih banyak menggunakan kotoran keledai (himar) untuk perekat pasir atau tanah liat dari pinggir sungai Nil. Beruntungnya di sudan sangat jarang sekali hujan turun, paling banyak setahun hujan hanya dua kali saja itu juga hanya hujan gerimis. Yang saya takjubkan dari orang Sudan ketika mencampur kotoran keledai dengan tanah liat atau pasir, mereka tidak merasakan bau dan jijik sama sekali, seperti sudah terbiasa menjadi hal yang lumrah bagi mereka.
Itulah sedikit cerita dari saya tentang material pengganti semen di negara Sudan. Semoga bermanfaat…! jangan lupa isi testimoninya ya, terimakasih.