Tehnik Perawatan /Curing Beton Yang Benar | Mitra CDI yang berbahagia. Perawatan pada beton atau curing dilakukan setelah beton mencapai final setting, atau beton telah mengalami pengerasan. Tujuan perawatan ini adalah agar proses hidrasi tak mengalami maslah, misalnya terjadi keretakan karena penguapan air yang terlalu cepat. Curing ini dilakukan paling sedikit selama seminggu dan selama 3 hari beton harus tetap dalam kondisi lembab. Perawatan yang dilakukan dengan tempat akan membuat beton mempunyai daya tekan tinggi, lebih berkualitas, lebih awet, lebih kedap air, lebih stabil dalam menyangga struktur, serta lebih awet dari keausan. Berikut adalah ulasan lengkapnya.
Beberapa Metode Curing Beton
Metode perawatan beton atau curing beton dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, misalnya:
- 1. Menyemprot beton dengan lapisan khusus pada permukaannya.
- 2. Secara terus-menerus membasahi permukaan beton atau menutupinya dengan penutup yang lembab/ basah.
- 3. Perawatan/ curing beton juga dapat dilakukan dengan uap bertekanan tinggi, uap dengan tekanan atmosferik, pelembabab, serta pemanasan. Berikut ini adalah penjelasan satu-persatu tentang proses curing beton tersebut, silahkan disimak.
Curing pembasahan
Perawatan beton /curing beton dengan pembasahan dapat dilakukan dengan cara, meletakkan beton di ruangan lembab, meletakkan beton pada genangan air, merendam beton dalam air, meletakkan karung basah di atas permukaan beton, serta menyirami permukaan beton terus-menerus, terakhir adalah melakukan compound.
Curing Beton dengn Penyiraman Air
Curing dengan penguapan
Perawatan beton dengn penguapan dapat dilakukan dengan tekanan rendah dan tekanan tinggi. Dengan perawatan tekanan rendah lama penguapan adalah selama 10 – 12 jam pada suhu 40°-50° celcius. Sementara perawatan dengan suhu tinggi berlangsung selama 10 – 16 jam pada suhu 65°- 95° celcius. Sebelum dilakukan curing dengan penguapan suhu beton harus dipertahankan 10°-30° celcius selama beberapa jam.
Curing dengan membrane
Yang dimaksud dengan membrane di sini adalah penghalang fisik yang dapat mencegah penguapan air. Bahan yang dimaksud tersebut harus mengering dalam waktu 4 jam serta membentuk lembaran yang melekat tanpa menyatu pada beton, tak selip, tak beracun, bebas dari lubang-lubang kecil, dan tak membahayakan beton. Metode ini sangat bermanfaat untuk perawatan pada rigid pavement atau lapisan pengerasan beton. Syaratnya harus segera dilakukan setelah waktu pengikatan beton. Membrane juga cukup baik sebagai perawatan awal sebelum curing dengan pembasahan.
Curing dengan perawatan lain
Berikutnya adalah perawatan dengan sinar infra merah yaitu dengan menyinari beton selama 2 – 4 jam di suhu 90° celcius. Tujuannya adalah mempercepat penguapan air agar memperoleh beton berkualitas tinggi. Selain itu dapat diterapkan pula curing hidrotermal atau memanaskan cetakan untuk membuat beton pra cetak dengan suhu 65° celcius. Terakhir adalah perawatan dengan karbonisasi. Yang jelas proses curing atau perawatan ini sangat berperan pada pengembangkan kekuatan serta keawetan beton. Silahkan anda pilih salah satu metode atau tehnik perawatan beton (curing) diatas untuk anda aplikasikan pada bangunan coran anda. Demikian penjelasan dari kami, apabila ada pertanyaan atau anda ingin memakai jasa kami dalam pengecoran silahkan hubungi kami langsung.